Sejumlah food blogger pun menggunakan istilah sad food untuk makanan yang memiliki rating atau nilai terendah dari aplikasi penjualan makanan secara online. Biasanya makanan tersebut direview berdasarkan kesesuaian, tampilan, harga, dan rasa.
Hasil review tersebut kemudian ditampilkan secara subjektif berdasarkan pengalaman sang food bolgger setelah menyantap makanan atau sajian tersebut. Jika tidak sesuai dengan ekspektasi seperti rasa yang tidak nikmat disantap, kualitas makanan yang tidak sesuai, hingga harga yang terlalu mahal dari umum, termasuk dalam kategori dari makanan sad food.
(Kemas Irawan Nurrachman)