Akhirnya, Tsania mulai menyadari bahwa tidak ada lagi yang dapat dilakukannya selain mengikhlaskan. Pasalnya, tidak ada lagi hal yang bisa diperjuangkan.
"Karena di situ, aku kayak ditampar dengan realita bahwa proses hukum aku sudah mentok dan anak juga belum di aku. Jadi, itu yang bikin aku kayak saatnya untuk give up," ucapnya.
Meskipun mengikhlaskan itu sulit, Tsania Marwa memilih untuk bangkit dan menjadi pribadi yang lebih baik, salah satunya dengan melanjutkan pendidikannya.
"Tapi ketika kita menyatakan untuk give up, itu kan berarti harus ada menerimanya dulu di batin. Proses itu sih yang luar biasa bikin drop banget. Sampai akhirnya, aku bangkit pelan-pelan dan memutuskan untuk kuliah lagi," katanya.
(Tuty Ocktaviany)