Seorang turis asal Kanada, Aude Porcedde, yang telah mengunjungi beberapa bagian museum, mengatakan ia terpesona oleh museum ini, menambahkan bahwa peradaban Mesir penting bagi dirinya dan dunia untuk dipelajari lebih lanjut.
“Masih banyak sejarah dan hal-hal yang belum kami ketahui, terutama bagi kami yang berasal dari belahan dunia yang berbeda. Melihat semuanya di sini dan belajar langsung dari penduduk lokal sungguh luar biasa,” kata Jorge Licano, seorang turis asal Kosta Rika.
Tangga utama museum, setinggi enam lantai dengan pemandangan langsung ke Piramida Giza, serta area komersial sudah dibuka untuk umum. Di area ini, pengunjung bisa melihat berbagai monumen dan artefak, termasuk sarkofagus dan patung. Koleksi harta karun Raja Tutankhamun akan dipamerkan di kemudian hari.
Menurut Eissa Zidan, direktur restorasi awal dan transfer barang antik, semua aula dilengkapi dengan teknologi canggih dan presentasi multimedia untuk menjelaskan kehidupan orang Mesir kuno, termasuk para rajanya.
Salah satu aula bahkan akan menggunakan teknologi realitas virtual untuk menjelaskan sejarah pemakaman dan perkembangannya sepanjang peradaban Mesir kuno.
“Museum ini bukan hanya tempat untuk memamerkan barang antik, tetapi juga bertujuan menarik minat anak-anak agar belajar tentang sejarah Mesir kuno. Museum ini adalah hadiah untuk seluruh dunia,” ujar Zidan kepada Associated Press.
(Kemas Irawan Nurrachman)