Museum Mesir Raya, sebuah proyek besar yang terletak dekat Piramida Giza, akhirnya akan membuka 12 aula utamanya yang berisi pameran tentang Mesir kuno dalam uji coba minggu ini. Meskipun tanggal pembukaan resminya masih belum diumumkan, museum ini dipersiapkan untuk menjadi salah satu tujuan wisata bersejarah terbesar di dunia.
Museum ini akan membuka pintunya bagi 4.000 pengunjung setiap harinya mulai Rabu, menurut Al-Tayeb Abbas, asisten menteri barang antik. Langkah ini merupakan bagian dari fase uji coba yang bertujuan memastikan kesiapan fasilitas sebelum peresmian penuh dilakukan.
Merangkum dari Cnn pada Jumat (18/10/2024), proyek ini telah menghabiskan lebih dari USD1 miliar dan telah dalam tahap konstruksi selama lebih dari satu dekade. Pembukaannya terus tertunda karena berbagai alasan, termasuk pandemi Covid-19. Sebagian museum telah dibuka sejak tahun 2022 untuk tur terbatas.
Menurut situs informasi pemerintah Mesir, lebih dari 100.000 artefak harta karun Mesir kuno akan dipajang di museum arkeologi terbesar di dunia ini. Abbas mengatakan kepada Associated Press bahwa uji coba ini bertujuan untuk mempersiapkan pembukaan penuh dengan mengidentifikasi masalah operasional, seperti area yang mungkin terlalu padat.
Aula pameran yang akan dibuka ini akan mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan Mesir kuno, seperti masyarakat, agama, dan doktrin. Pameran ini dibagi berdasarkan dinasti dan urutan sejarah, menampilkan ribuan artefak dari berbagai periode, termasuk Periode Menengah Ketiga (1070-664 SM), Periode Akhir (664-332 SM), dan Periode Graeko-Romawi (332 SM-395 M).
Selain itu, artefak dari Kerajaan Baru (1550-1070 SM), Kerajaan Tengah (2030-1650 SM), dan Kerajaan Lama (2649-2130 SM) juga akan ditampilkan. Setiap periode sejarah ini memperlihatkan perkembangan penting dalam peradaban Mesir kuno, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga perubahan dalam sistem pemerintahan dan keagamaan.
Salah satu aula di museum ini menampilkan patung-patung Elite Raja, yaitu anggota keluarga kerajaan dan pejabat tinggi yang berperan penting dalam militer, keagamaan, dan pemerintahan. Sejak akhir 2022, tur terbatas telah diizinkan di beberapa bagian museum untuk menguji pengalaman pengunjung dan kesiapan operasional museum.