Hazen merekomendasikan agar penyedia layanan kesehatan mempertimbangkan infeksi Covid-19 sebagai faktor risiko untuk penyakit jantung. Hal ini penting untuk diwaspadai, mengingat efek jangka panjang Covid-19 dapat mempengaruhi kesehatan jantung secara signifikan.
“Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia,” katanya.
Dengan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia yang telah terinfeksi Covid-19, dia berharap studi ini mengingatkan pentingnya upaya pencegahan penyakit kardiovaskular secara global. Upaya pencegahan tersebut mencakup pemantauan kadar kolesterol dan tekanan darah, berolahraga secara teratur, serta menjaga pola makan yang sehat.
“Jika Anda berusia 50 tahun atau lebih dan pernah terinfeksi Covid-19, tanyakan kepada dokter apakah ada hal lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko jantung Anda,” kata Hazen.
Dia juga menyarankan agar tetap mengikuti vaksinasi Covid-19 dan dosis penguatnya. Meskipun demikian, studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Hazen mengatakan bahwa temuan ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak Covid-19 pada tingkat molekuler dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular.
Dokter Serwer menambahkan bahwa meskipun studi ini menunjukkan adanya hubungan, hal ini tidak membuktikan adanya sebab-akibat secara langsung.
(Leonardus Selwyn)