Metode ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan operasi terbuka tradisional, seperti pemulihan yang lebih cepat, risiko infeksi yang lebih rendah, serta nyeri pasca operasi yang minimal.
“Dengan teknik ini, tim dokter bisa memperbaiki katup antara lambung dan esofagus yang menjadi penyebab utama refluks asam. Pasien biasanya bisa kembali beraktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan operasi konvensional,” jelasnya.
Lantas kondisi pasien seperti apa yang bisa melakukan tindakan bedah laparoskopi? Bedah laparoskopi untuk GERD biasanya direkomendasikan untuk empat kondisi pasien berikut ini;
1. Gejala GERD parah dan kronis: Pasien yang mengalami gejala GERD berat dan berkepanjangan, yang tidak membaik dengan penggunaan obat-obatan.