Terminal baru dirancang fleksibel agar bisa berfungsi sebagai sub-terminal kecil saat diperlukan, dengan ruang yang dapat disesuaikan untuk darurat, seperti pemisahan penumpang berisiko tinggi.
CAAS juga mengumumkan pendirian Pusat Penerbangan Internasional untuk mengembangkan solusi inovatif bagi transformasi operasi bandara global. Kemitraan baru ini akan membangun program penelitian dan inovasi, mengembangkan proyek bersama, serta berbagi sumber daya untuk mengatasi tantangan kritis bandara internasional.
Pada 6 September 2024, CAAS menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai mitra, termasuk Airbus dan Singapore Airlines, untuk mengeksplorasi dan melaksanakan proyek inovasi. Proyek yang mungkin mencakup pemuatan dan pembongkaran bagasi otomatis untuk pesawat berbadan sempit, serta penanganan rampa teknis otomatis dan cerdas.
Proyek itu juga termasuk gerbang pintar dan otomatisasi untuk mengendalikan jembatan penumpang jarak jauh, serta pendorongan dan penarikan pesawat secara otomatis demi meningkatkan produktivitas dan presisi.
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Singapura menyoroti inisiatif baru yang menyatukan otoritas penerbangan, operator bandara, maskapai, dan produsen pesawat. Ia optimistis keberhasilan industri penerbangan akan menguntungkan rakyat Singapura ke depannya.
(Rizka Diputra)