LEBIH dari satu miliar orang di seluruh dunia dianggap mengalami obesitas. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kelompok peneliti internasional, obesitas terkait dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan serius.
Obesitas telah menjadi begitu umum sehingga lebih sering terjadi di sebagian besar negara. Bahkan obesitas banyak terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang sebelumnya menghadapi masalah kekurangan gizi.
Merangkum dari Asiaone.com pada Rabu (4/9/2024), Profesor Majid Ezzati dari Imperial College London, penulis utama makalah yang diterbitkan di The Lancet pada 29 Februari, mengungkapkan kekhawatirannya.
"Sejumlah besar orang hidup dengan obesitas," katanya.
Temuan ini, yang dianggap sebagai salah satu perkiraan independen paling otoritatif, didasarkan pada data dari lebih dari 220 juta orang di lebih dari 190 negara. Sementara tingkat obesitas stagnan di banyak negara kaya, tren ini justru meningkat pesat di wilayah lain.
Meskipun kekurangan berat badan menjadi semakin jarang terjadi secara global, masalah ini tetap signifikan di banyak negara. Kondisi ini menyebabkan fenomena beban ganda malnutrisi.
"Dulu, kita menganggap obesitas sebagai masalah orang kaya. Namun kini, obesitas adalah masalah global," kata Francesco Branca, kepala nutrisi WHO, dalam sebuah konferensi pers.
Antara 1990 dan 2022, tingkat obesitas pada orang dewasa lebih dari dua kali lipat, sedangkan di kalangan anak-anak dan remaja usia lima hingga 19 tahun, tingkat obesitas meningkat lebih dari empat kali lipat.
Selama periode yang sama, proporsi anak perempuan, anak laki-laki, dan orang dewasa yang dianggap kekurangan berat badan menurun secara signifikan. Profesor Ezzati mencatat bahwa peningkatan obesitas di kalangan anak-anak sangat mengkhawatirkan dan mencerminkan tren yang sama pada orang dewasa sejak sebelum 1990.
Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan gangguan ginjal, serta meningkatkan risiko kematian dini dan cacat. Di sisi lain, kekurangan berat badan parah dapat merugikan perkembangan anak dan bahkan menyebabkan kematian akibat kelaparan.
Peningkatan beban ganda ini paling besar terjadi di beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah. Termasuk wilayah Karibia dan Timur Tengah, di mana tingkat obesitas kini lebih tinggi daripada di banyak negara berpenghasilan tinggi.
Meskipun ada indikasi bahwa tingkat obesitas di beberapa negara Eropa, seperti Spanyol, mungkin mulai menurun, namun tantangan tetap besar. Pembaruan ini adalah yang pertama dari tim sejak 2017 dan disusun oleh lebih dari 1.500 ilmuwan dalam Kolaborasi Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular.
Pada waktu itu, sekitar 774 juta orang di atas usia lima tahun diperkirakan mengalami obesitas, angka yang hampir sama dengan perkiraan terbaru. Kini, dengan lebih dari satu miliar orang yang mengalami obesitas, jumlah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam prevalensi obesitas global dibandingkan sebelumnya.