“Gigitan biasanya dilakukan sebagai upaya pertahanan terakhir, dan racun mereka relatif ringan dibandingkan kebanyakan ular beludak," tutur Christensen.
Seorang profesor dan ketua Departemen Biologi di Coastal Carolina University di Conway, Carolina Selatan Afrika, Scott L. Parker, mengatakan, ular kepala tembaga sangat samar (yaitu tersamar) sehingga sangat sulit dikenali dengan latar belakang dedaunan, semak dan ranting.
Parker mengimbau masyarakat agar tidak berinteraksi dengan ular kepala tembaga jika menemui mereka secaa tak sengaja. “Ular kepala tembaga tidak mau berurusan dengan manusia,” tegasnya.
“Mereka tidak akan menyerang, dan jika dibiarkan, mereka akan segera mencoba melarikan diri. Untuk menghindari tergigit secara tidak sengaja, jangan letakkan tangan dan kaki Anda di tempat yang tidak terlihat, dan selalu kenakan sepatu dan gunakan senter saat berjalan di luar saat senja atau setelah gelap di musim panas," saran Parker.
"Jutaan orang di AS bagian timur, khususnya di tenggara, tinggal dekat dengan ular tembaga dan bahkan tidak menyadari bahwa mereka berada di dekatnya," tandasnya.