Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pramugari Dikecam Pakai Pin Bendera Palestina, Maskapai Amerika Ini Beri Respons Mengejutkan

Nabila Febriyanti R , Jurnalis-Kamis, 29 Agustus 2024 |14:03 WIB
Pramugari Dikecam Pakai Pin Bendera Palestina, Maskapai Amerika Ini Beri Respons Mengejutkan
Pesawat United Airlines (Foto: Pexels/Jeffry Surianto)
A
A
A

SEORANG pramugari maskapai United Airlines mendapat kritikan usai memakai pin bendera Palestina. Hal itu dianggap kontroversial karena yang bersangkutan membawa isu politik negara lain ke dalam profesi kerjanya. Hal itu dinilai berpotensi memicu perpecahan dan polemik di antara para penumpang. 

Pihak maskapai tidak pernah melarang pramugarinya untuk menggunakan bendera tertentu dan tetap pada pendiriannya untuk mengizinkan pramugarinya mengenakan bendera pin kebanggaannya, termasuk bergambar bendera Palestina. 

Pramugari itu dikecam saat melakukan penerbangan domestik pada Selasa lalu dari Bandara O'Hare Chicago ke Bandara Newark. Melihat awak kabin itu mengenakan pin bendera Palestina, penumpang pro-Israel pun marah.

Pramugari maskapai Amerika pakai pin bendera Palestina(Foto: X/@iliketeslas)

Kelompok hak-hak sipil Yahudi StopAntisemitism mengecam United Airlines karena mengizinkan petugasnya membawa isu politik ke dalam penerbangan yang dapat membuat perpecahan antar penumpang. Seorang penumpang yang marah telah memberitahu hal tersebut kepada kelompok StopAntisemitism. 

"StopAntisemitism khawatir dengan tren meningkatnya karyawan maskapai penerbangan AS yang memajang bendera Palestina dan Keffiyeh saat bertugas," kata pendiri StopAntisemitism Liora Rez, melansir New York Post. 

"Tidak ada penerbangan ke Palestina. Sikap politik tidak boleh diambil saat jam kerja,” celetuknya.

“Maskapai penerbangan harus memastikan bahwa penumpang tidak dihadapkan dengan simbol-simbol yang memecah belah di tempat yang seharusnya netral,” tegasnya lagi.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement