Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Tradisi Potong Rambut Anak Gimbal Khas Dieng dan Makna di Baliknya

Rizka Diputra , Jurnalis-Jum'at, 23 Agustus 2024 |11:31 WIB
Mengenal Tradisi Potong Rambut Anak Gimbal Khas Dieng dan Makna di Baliknya
Anak gimbal Dieng (Foto: Instagram/@festival_dieng)
A
A
A

BENTANG alam yang indah menjadikan Dieng sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. 

Namun, bicara soal Dieng tak melulu soal keindahan alam. Ragam budaya dan jejak sejarah awal peradaban Hindu di Pulau Jawa juga menjadi keunggulan tersendiri yang dimiliki Dieng.

Tahun ini, Dieng Culture Festival atau Festival Dieng kembali digelar. Salah satu hal yang paling dinanti wisatawan ialah prosesi ruwat rambut gimbal atau lazim disebut gembel. Hal itu disebabkan rambut gimbal sering dikaitkan dengan orang yang jarang mandi atau malas mengurus tubuh mereka. 

Di Dieng, anak berambut gimbal dilatarbelakangi oleh keyakinan dan mitos yang berlaku di kalangan warga setempat. Munculnya rambut gimbal pada seorang anak ditandai dengan panas tubuh yang tinggi selama beberapa hari. 

Ruwatan potong rambut gimbal(Foto: Instagram/@festival_dieng)

Suhu tubuh anak tersebut akan normal dengan sendirinya pada pagi hari, bersamaan dengan munculnya rambut gimbal di kepala sang anak.

Biasanya, rambut gimbal akan tumbuh ketika usia seorang anak belum mencapai tiga tahun. Rambut gimbal ini akan tumbuh dan semakin lebat seiring waktu.

Rambut anak-anak yang gimbal secara alami tersebut akan dipotong kemudian dilakukan upacara untuk dilarung ke sungai. Menurut kepercayaan, anak berambut gimbal atau gembel merupakan anak bajang titisan Eyang Agung Kaladate dan Nini Ronce selaku leluhur warga suku Dieng.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement