3.Jangan bersikap sinis dan menghakimi: Sebagian orangtua secara keliru percaya bahwa hukuman verbal dan sikap sinis serta menghakimi tidak akan berdampak buruk pada anak-anaknya. Padahal, ketika anak mengalami masalah, kekerasan fisik dan hukuman akan meninggalkan luka emosional yang membekas hingga ia dewasa.
Sama seperti hukuman fisik yang merusak jiwa anak, sikap menghakimi yang kasar juga merusak harga diri anak. Sudut pandang permusuhan oran tua akan tertanam jauh di dalam jiwa anak, lalu membentuk dasar identitas negatif yang dibawa anak sepanjang hidupnya,
Selain tidak mendefinisikan anak dalam pengertian baik dan buruk, ayah dan ibu hendaknya menahan diri untuk tidak melabeli anak yang berkonotasi negatif.
4. Terapkan aturan konsisten: Salah satu cara terbaik untuk membantu anak-anak memperbaiki perilaku buruk yaitu dengan memberi mereka instruksi yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka.
Cara mengatasinya beri anak arahan yang jelas, sederhana dan realistis. Selain itu, penting juga untuk selalu konsisten. Hal ini berkaitan dengan tindakan anak, dan aturan dan standar yang telah ditetapkan dalam keluarga.
Disiplin jadi bentuk ekspresi kepedulian orang dewasa terhadap anak. Komponen penting dari kasih orang tua adalah menawarkan kendali dan arahan.