Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Salah Satu Tradisi Sakral di Jepang, Apa Itu Festival Kanamara Matsuri?

Nabila Febriyanti R , Jurnalis-Rabu, 14 Agustus 2024 |08:54 WIB
Salah Satu Tradisi Sakral di Jepang, Apa Itu Festival Kanamara Matsuri?
Kanamara Matsuri, salah satu tradisi sakral di Jepang (Foto: Pexels/DSD)
A
A
A

APA itu Festival Kanamara Matsuri akan dibahas dalam artikel kali ini. Jepang memang punya beragam event unik dan menarik. 

Salah satunya adalah Kanamara Matsuri, festival budaya yang sangat meriah untuk menghormati alat kelamin pria atau populer dengan sebutan festival penis.

Kanamara Matsuri digelar tiap tahun saat musim semi yang biasa jatuh pada April di Kuil Kanayama, Kawasaki, Jepang. 

Festival ini bertujuan untuk memberi penghormatan kesuburan dalam ritual kuno, kelancaran hubungan pernikahan, dan kemakmuran bisnis di tengah ribuan lingga dari semua ukuran, bentuk hingga warna.

Kuil Kanayama didedikasikan untuk Kanayama Hiko no Kami dan Kanayama Hime no Kami, pasangan dewa sebagai pandai besi dan pelindung seksualitas.

Itulah sebabnya festival utama kuil ini diadakan sebagai doa untuk memberkahi anak-anak dan kelancaran hubungan pernikahan.

Kanamara Matsuri(Foto: Instagram/@bordersless)

Namun, tidak hanya pasangan suami istri yang mendoakan anak mereka saja hadir dalam festival ini. Setiap tahun, lebih dari 30.000 orang dengan berbagai latar belakang, kebangsaan, dan identitas seksual juga ikut ambil bagian dalam festival tersebut.

Di balik festival ini, terdapat latar belakang sejarahnya. Sejarah Kuil Kanayama dapat ditelusuri pada periode Edo (1603-1868).

Mengutip Japan Travel, pada masa itu, Kawasaki dulunya merupakan kawasan penginapan di sepanjang Tokaido, jalan utama yang menghubungkan ibu kota timur Edo dengan Kyoto.

Dikatakan bahwa para wanita yang bekerja di penginapan sebagai pelayan dan pelacur biasa datang ke Kuil Kanayama untuk berdoa agar dilindungi dari penyakit dan kemalangan.

Bahkan di zaman modern, orang-orang yang menderita penyakit menular seksual terus datang pada malam hari ke kuil untuk berdoa.

Inilah yang mendorong umat paroki Kuil Kanayama untuk memulai festival yang dapat dinikmati siapa saja di siang hari, tanpa didiskriminasi.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement