Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Dinasti Sanjaya dan Syailendra pada Kerajaan Mataram Kuno

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 12 Agustus 2024 |09:53 WIB
Mengenal Dinasti Sanjaya dan Syailendra pada Kerajaan Mataram Kuno
Candi Pawon, peninggalan Kerajaan Mataram Kuno (Foto: Instagram/@bayuisp)
A
A
A

DINASTI Rajasa menjadi penentu kejayaan di tiga kerajaan di Pulau Jawa. Tiga kerajaan itu yakni Kerajaan Kediri, Singasari, dan Majapahit. Namun, jauh sebelum dinasti itu berkuasa, ada dinasti raja-raja di barat Pulau Jawa yang sudah berkuasa terlebih dahulu.

Diawali dari Dinasti Sanjaya pascamasa Kerajaan Kalingga. Keberadaan dinasti terulik dari sebuah prasasti yang ditemukan di kawasan Candi Gunung Wukir, Jawa Tengah. Sebuah prasasti yang dinamakan Prasasti Canggal yang ditulis 6 Oktober 732.

Prasasti ini menyebut seorang raja bijaksana bernama Sanna, yang setelah kematiannya negara menjadi terpecah-belah. Keponakan Sanna yang bernama Śrī Sañjaya, putra Sannaha, naik takhta memimpin Pulau Jawa, yang kemudian keadaan kembali tenteram. Raja-raja yang membangkang berhasil ditaklukkan.

Prasasti Canggal(Foto: kemdikbud.go.id)

Prasasti Canggal tidak mencantumkan nama kerajaan yang dipimpin Śrī Sañjaya. Kelak dalam Prasasti Mantyäsih I yang dikeluarkan Śrī Mahārāja Rakai Watukura Dyah Balitung di Kerajaan Mataram kuno, pada 11 April 907, terdapat nama para leluhur yang pernah mendahului memimpin Medang di Poh Pitu (rahyangta rumuhun ri mdang ri poh pitu) sebelum dirinya, dikutip dari buku 'Pararaton: Biografi Para Raja Singhasari dan Majapahit'.

Dalam daftar tersebut, Śrī Sañjaya menempati urutan pertama, dengan sebutan Rakai Mataram Sang Ratu Sañjaya. Dari prasasti ini diperoleh informasi bahwa kerajaan yang didirikan Sañjaya bernama Mědang, tetapi lazim disebut Mataram Kuno oleh para sejarawan.

Prasasti Mantyäsih I menyebut nama leluhur Medang sesudah Rakai Mataram Sang Ratu Sañjaya ialah Śrī Mahārāja Rakai Panangkaran. Sementara itu, Prasasti Wanua Tengah III menyebut, Rakai Panangkaran naik takhta pada 4 Oktober 746. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement