KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan update terkini soal peningkatan pariwisata setelah libur panjang Idul Adha.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya mencatat animo masyarakat memang tidak setinggi saat libur lebaran Idul Fitri.
Hal itu kata dia wajar, karena Idul Fitri dan Idul Adha memang memiliki karakteristik yang berbeda.
"Ini tentu akan mendorong pergerakan wisatawan nusantara, tetapi karakteristiknya Idul Adha itu berbeda dengan Idul Fitri. kalau Idul Fitri itu momen ya, ada hubungannya sama budaya semua libur. Jadi budaya pulang kampung apapun agamanya itu punya. Jadi ini yang membedakan sehingga kalau dari segi data statistik memang puncaknya itu di mudik lebaran," kata Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandiaga Uno secara virtual.
"Nah Idul Adha ini ada sih kalau kita lihat ada pergerakan memang tidak sebanyak Idul Fitri," tambah Nia Niscaya.
Kendati demikian, sektor pariwisata juga mencatat adanya peningkatan wisatawan Nusantara mencapai 10-20 persen.
Sementara itu, untuk moda transportasi kereta api ada beberapa kota yang menjadi favorit, salah satunya Jakarta yang masih menjadi sumber wisatawan Nusantara.
"Jadi Jakarta-Surabaya pulang pergi, kemudian Jakarta-Solo, Jakarta-Malang, tapi ada juga nih, dari Yogyakarta," ungkap Nia Niscaya.