BARU-baru beredar video footage yang memerlihatkan salah satu keunggulan pusat perbelanjaan atau mal di Bangkok, Thailand. Video yang ramai di media sosial Twitter ini, menampailkan perbedaan antara peraturan yang diterapkam di mall yang ada di Bangkok, Thailand dengan yang di Jakarta.
Video yang diunggah netizen pemilik akun Twitter, @vvynd itu menampilkan rekaman itu momen saat seorang penumpang ojek online bisa turun langsung di depan lobby mal tersebut tanpa harus berjalan kaki jauh dari area luar mall atau pedestrian (area pejalan kaki), seperti hampir kebanyakan rata-rata mall di Jakarta.
BACA JUGA:
(Foto: Twitter @vvynd)
“Mana bisa di Jakarta turun dari ojol di lobby mall? Love you, Bangkok. Jakarta malls can’t relate,” tulis @vvynd sebagai keterangan video yang sudah mendapat sekira 2,7 juta kali penayangan tersebut, dikutip Rabu (12/6/2024)
Terlihat jelas pengemudi ojek online tersebut dengan santai masuk ke area lobby mal dan menurunkan penumpangnya. Tampak jelas juga di depannya, ada mobil-mobil yang juga bisa menurunkan penumpang mereka langsung di depan pintu masuk mall.
Tak hanya menurunkan penumpang, ojek online tersebut juga bisa menjemput penumpang mereka langsung dari depan lobby alias bukan di pinggir jalan. Terlihat pula beberapa kendaraan sepeda motor lainnya, hingga transportasi umum yang juga bisa menjemput penumpang langsung dari lobby mall.
“Sebuah culture shock sih, jujur. Bener-bener di LOBBY ya. Tinggal jalan 2-3 langkah masuk ke dalem mallnya. Kenapa mall-mall Jakarta gak bisa gini ya?,” tambah sang akun.
Video itu pun memunculkan reaksi dari para netizen Indonesia, yang jadi ikut membandingkan dengan mal-mal di Jakarta, di mana para penumpang ojek online hanya boleh turun di depan pinggir jalan atau pintu pedestrian.
Warganet pun ikut heran mengapa mal-mal di Jakarta, tak memerbolehkan pengguna sepeda motor atau pun ojek online untuk menurunkan penumpang langsung di depan lobby.
“Jangakan ojol, kalau parkir motor pun ditaruh paling jauh,” kata akun @fo*********.
“Mall Jakarta sangat mendiskriminasi pemotor,” sambung @ku*****.
“Pejalan kaki saja muter-muter, apalagi akses motor,” tulis @ba*******.
(Rizky Pradita Ananda)