Video tersebut segera menjadi viral di berbagai media sosial China, disebutkan bahkan hingga mendapatkan 91 juta tayangan di Weibo dan enam juta di Douyin. Kebanyakan orang yang melihat video tersebut mengecam sikap anak perempuan itu, dan mengkritik ketidakmampuan sang ayah dalam mendidik anaknya dengan benar.
"Materialisme sudah membawa dampak negatif pada generasi muda. Mereka begitu terobsesi dengan kenyamanan material tetapi mengabaikan pengorbanan dan kerja keras orang tua mereka. Ini adalah tragedi sosial!," tulis seorang netizen di Weibo.
"Saya merasa sedih untuk keduanya. Putrinya sangat mementingkan diri sendiri, tetapi berlututnya sang ayah juga tidak pantas," komentar pengguna lainnya.
"Tentu saja, ayah ini patut dikasihani, dan tindakannya bisa mendorong sang putri untuk menjadi lebih pemberontak. Dia tidak mengoreksi kesalahan anaknya. Ini adalah contoh pengasuhan yang buruk," tulis warganet lainnya.
Peristiwa semacam ini bukanlah yang pertama kali terjadi di China. Sebelumnya, diberitakan kejadian serupa terjadi di Provinsi Jiangxi pada tahun 2019, di mana seorang anak laki-laki berusia 10 tahun sampai tega menarik rambut ibunya dengan keras saat sang ibu menolak membelikannya mainan di pusat perbelanjaan.
Kemudian, tahun lalu, seorang remaja laki-laki mendapat kecaman besar di dunia maya karena menendang dan memukul neneknya setelah ia diminta berhenti bermain game mobile dan mengembalikan perangkat gawai tersebut.
(Rizky Pradita Ananda)