Padahal menurut World Nutrition Journal, isolat protein kedelai merupakan bentuk protein paling murni dari kedelai dengan kandungan protein minimal 90 persen. Artinya, jika kandungan protein yang tinggi tersebut, jadi bahan dasar susu pertumbuhan, maka susu yang dihasilkannya akan berkualitas tinggi.
Dalam proses pembuatan isolate protein kedelai, kandungan isoflavon sudah berkurang hingga lebih rendah 30 persen dibandingkan kedelai utuh. Rendahnya kadar isoflavon ini tidak berpengaruh pada hormon mau pun plasma darah.
Hal ini dibuktikan dalam jurnal yang dipublikasikan di situs National Library of Medicine, yang menyebutkan bahwa tidak ditemukan adanya kandungan fitoestrogen pada plasma darah bayi yang mengkonsumsi minuman mengandung isolat protein soya.
Jadi kecil peluang, anak yang mengonsumsi susu kedelai mengalami gangguan hormonal maupun gangguan perkembangan seksual. Demikian sebagaimana diwarta dari laporan siaran media Morinaga, Senin (20/5/2024)
(Rizky Pradita Ananda)