Upaya penjagaan dari risiko sambaran petir dapat dilakukan dengan memastikan tangki bahan bakar dan salurannya tidak mempunyai tempat bagi arus untuk bisa menimbulkan percikan api yang dapat memicu ledakan.
Pesawat terbang yang semakin kompleks membuat beberapa peraturan keselamatan juga diperbarui.
Kelengkapan pesawat saat ini juga memiliki tantangan sendiri seperti melindungi sistem kelistrikan dan elektronik termasuk sistem 'fly by wire' yang memanfaatkan kabel listrik dan komputer untuk menghubungkan kontrol pilot ke bagian sayap yang dapat digerakkan, dan juga stabilisator horizontal dan vertikal di belakang pesawat.
Melansir Washington Post, potensi bahaya terbesar dari sambaran petir adalah ketika pesawat berada di darat.

Pada tahun 1989, seorang pekerja maskapai tewas saat berbicara dengan krus menggunakan headset yang dihubungkan ke pesawat melalui kabel dan petir menyambar pesawat itu.
Hal berbahaya lainnya adalah ketika penumpang memasuki pesawat menggunakan tangga logam yang berada di luar, bukan di jalur tertutup pesawat saat terjadi kilat atau petir.
Potensi kecelakan seperti itu memicu maskapai penerbangan untuk menghentikan banyak aktivitas di darat selama badai petir melanda.
Misalnya tidak melakukan pengisian bahan bakar saat hujan petir, berhenti memuat bagasi, dan tidak memaksakan menaikkan penumpang ke pesawat jika tidak ada jalur jet yang tertutup.
(Rizka Diputra)