Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kecewa Paslonnya Kalah Pemilu? Begini Loh Cara Mengatasinya agar Tak Terbawa Stress

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 25 April 2024 |17:35 WIB
Kecewa Paslonnya Kalah Pemilu? Begini Loh Cara Mengatasinya agar Tak Terbawa Stress
Tips Menghilangkan Stres. (Foto: Freepik)
A
A
A

MAHKAMAH Konstitusi (MK) akhirnya memutuskan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Baik calon nomor 1 dan nomor 3 pun menerima keputusan tersebut dan langsung memberi selamat kepada Prabowo dan Gibran.

Hanya saja, masih ada orang yang belum terima dengan kekalahan tersebut. Memang, kecewa atas hal-hal yang kita harapkan terjadi tapi nyatanya tidak, membuat seseorang bisa mengalami depresi.

Nirmala Ika Kusumaningrum, psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, berbagi strategi menghadapi kekecewaan atas kekalahan, termasuk kekecewaan karena calon yang mereka dukung dalam pemilihan umum tidak mening. Nirmala, mengatakan wajar jika orang kecewa karena tidak menyangka, namun kekecewaan harus dihadapi agar tidak menimbulkan stres yang mengakhiri hidup.

"Bukan berarti enggak boleh stres, ada stres yang bagus untuk diri kita. Paslon kalah, oke dia stres, tapi masih level stres yang baik, malah jadi memotivasi itu bagus stresnya, karena manusia butuh stres untuk menggerakkan diri," kata Nirmala seperti dilansir dari Antara.

"Tujuannya paslon itu kita ingin Indonesia lebih baik, jadi sekarang maksudnya bagaimana kita fokus dulu memperbaiki Indonesia, itu yang terpenting,” tambahnya.

Dia mengatakan, agar para pendukung capres dan cawapres yang kalah pada pemilu 2024 selanjutnya bisa fokus pada kegiatan baru untuk memajukan Indonesia. Menurutnya, masyarakat harus bisa mengatur emosinya agar tidak terkecoh ke dalam situasi dan perubahan emosional.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa mencoba mengendalikan emosi bisa menjadi realistis jika Anda menetapkan harapan untuk seseorang yang Anda sukai atau dukung, tetapi juga

"Supaya enggak kecewa kita perlu me-manage harapan dengan realita kita. Misalnya paslon lain menang, tapi kita juga harus melihat kenyataan gimana, kalaupun berharap boleh, tapi jangan tinggi banget," kata psikolog yang berpraktik di Rumah Sakit Pluit Jakarta itu.

Oleh karena itu, seseorang dapat berlatih mengendalikan emosinya dengan mengenali kemampuannya dan tidak menetapkan ekspektasi terlalu tinggi.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement