Lebih lanjut, para peneliti memperingatkan bahwa penelitian hanya melihat satu kasus dan mereka tidak dapat menggeneralisasikan kesimpulan untuk publik.
“Penelitian saat ini menunjukkan bahwa vaksinasi tiga dosis, ditambah dengan vaksin top-up reguler untuk kelompok rentan tetap menjadi pendekatan yang disukai. Tidak ada indikasi bahwa lebih banyak vaksin diperlukan,” ucap Schober.
“Penting kami tidak mendukung hyper vaksinasi sebagai strategi untuk meningkatkan kekebalan adaptif,” katanya.
(Leonardus Selwyn)