SEORANG pria asal Jerman berusia 62 tahun diketahui telah menantang peraturan medis. Dia melakukan vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan. Meski demikian, menurut peneliti dari University of Erlangen Nuremberg pria itu mengaku kalau dirinya tidak mengalami efek samping usai melakukan vaksin.
Tidak ada tujuan khusus, pria itu hanya melakukan vaksinasi Covid-19 untuk alasan pribadi. Maka dari itu, pihak peneliti mencoba menghubungi pria tersebut setelah mendengar kabar berita tentang dirinya lewat surat kabar. Mereka bertanya apakah dia dapat menjalani tes pemeriksaan respons tubuhnya terhadap beberapa suntikan Covid-19.
“Kasus uji kami divaksinasi dengan total delapan vaksin berbeda, termasuk vaksin mRNA berbeda yang tersedia,” kata dr Kilian Schober dari Universitas Erlangen-Nuremberg dalam sebuah pernyataannya, dikutip dari laman Euronews Health, Selasa (12/3/2024).
“Pengamatan bahwa tidak ada efek samping yang terlihat yang dipicu terlepas dari hyper vaksinasi yang luar biasa ini menunjukkan bahwa obat-obatan memiliki tingkat tolerabilitas yang baik,” katanya.

Kemungkinan alasan pria tersebut tidak mengalami efek samping dikarenakan vaksin Covid-19 tidak dapat menyebabkan infeksi tetapi dapat mengajarkan tubuh cara melawan penyakit. Tim menemukan bahwa pria itu memiliki tingkat sel kekebalan dan antibodi yang lebih tinggi terhadap virus corona daripada orang-orang dalam kelompok kontrol mereka yang telah menerima tiga dosis vaksin.
Karena jika tidak, hyper vaksinasi mungkin tidak menyebabkan pria itu memiliki sistem kekebalan yang terganggu atau efek samping. Bahkan seorang Jaksa Penuntut Umum memverifikasi adanya 130 vaksinasi selama sembilan bulan sebagai bagian dari dugaan kasus penipuan, walaupun tidak ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap pria itu.