Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pulau Misterius Ini Dihuni Puluhan Ribu Ular Beracun, Nekat Datang Nyawa Taruhannya!

Khansa Azzyati Qisthina , Jurnalis-Senin, 04 Maret 2024 |13:11 WIB
Pulau Misterius Ini Dihuni Puluhan Ribu Ular Beracun, Nekat Datang Nyawa Taruhannya!
Sheadao, pulau misterius di China yang dihuni puluhan ribu ular berbisa (Foto: Xinhua)
A
A
A

TERDAPAT sebuah pulau di lepas pantai Semenanjung Liaodong di Laut Bohai, China dengan perairan biru kehijauan, hutan lebat, dan garis pantai yang menakjubkan. Namun, hanya sedikit orang yang berani menginjakkan kaki di pulau ini karena setidaknya ada 20.000 ular berbisa.

Ular pit viper Pulau Shedao (Gloydius shedaoensis) yang mendiami pulau ini selamat dari kepunahan. Walaupun begitu, ular ini masih terancam karena kelangkaan makanan, perburuan liar, dan hilangnya habitat selama beberapa dekade.

Sun Lixing (61) dan rekan-rekannya mendedikasikan diri untuk menjaga Pulau Shedao atau Pulau Ular selama hampir empat dekade. Mereka telah menerbitkan hampir 100 makalah tesis mengenal ular pit viper.

Pulau Shedao memiliki luas 73 hektare dan berjarak 10 kilometer dari lepas pantai Dalian, sebuah kota di timur laut Tiongkok.

Ular pit viper Pulau Shedao telah mengembangkan racun yang lebih kuat untuk menangkap mangsa utamanya burung yang bermigrasi.

“Makanan ular pit viper sebagian besar terdiri dari burung-burung yang bermigrasi. Jadi jumlah burung secara langsung memengaruhi populasi ular. Mereka berada dalam rantai biologis,” kata Sun, mantan wakil direktur Pulau Ular dan Administrasi Cagar Alam Nasional Pegunungan Laotie.

Ular di Pulau Shedao

(Foto: Xinhua/Long Lei)

Kegemaran penduduk setempat terhadap minuman keras menjadi ancaman tersendiri bagi ular. Sejak tahun 1960 hingg 1970an berkembangnya perdagangan minuman anggur ular di pulau ini. Mengakibatkan meningkatnya perburuan liar.

“Racunnya yang kuat, ular pit viper Pulau Shedao dapat membunuh seekor burung dalam waktu lima menit. Beberapa orang percaya, meminum anggur ular dapat membantu menyembuhkan penyakit. Namun, tidak ada dasar ilmiah untuk hal ini. Kepercayaan ini merupakan pukulan telak bagi populasi ular selama satu abad terakhir," kata Wang Xiaoping, kepala departemen penelitian ilmiah pemerintah.

Pada 1949, jumlah ular pit viper Pulau Shedao mencapai 10.000-50.000. Namun, jumlahnya menurun menjadi sekitar 9.000 pada 1982, suatu rekor terendah.

Oleh karenanya, ular ini masuk ke dalam daftar merah spesies terancam punah dari Persatuan Internasional untuk konservasi alam.

Menyusul hal tersebut, pada 1980 Tiongkok mendirikan cagar alam nasional yang meliputi Pulau ular dan kawasan Pegunungan Laotie. Suatu upaya untuk melindungi ular pit viper yang unik, burung-burung yang bermigrasi, dan lingkungan sekitar.

Pada 1989, Pulau Ular mengalami kekeringan selama tiga bulan dan ular-ular yang dehidrasi berada dalam kondisi kritis. Sun dan rekan-rekannya mengangkut lebih dari 800 cekungan berisi air ke pulau tersebut melalui kapal patroli. Mereka terkejut pulau tersebut dipenuhi ular yang tak terhitung jumlahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement