CAP GO MEH merupakan bagian dari perayaan Tahun Baru China. Tahun Baru China terbagi menjadi tiga tahap, yakni Imlek, sembahyang tuhan, dan Cap Go Meh.
Dalam dialog Hokkien, 'Cap Go' memiliki arti lima belas. Hal ini merujuk pada perayaan Cap Go Meh yang dilakukan pada hari ke-15 atau saat muncul bulan purnama setelah perayaan Imlek sebagai rangkaian penutup perayaan Tahun Baru China.
Melansir Indonesia Travel, perayaan Cap Go Meh bermula pada zaman pemerintahan Dinasti Han pada sekitar abad ke-17. Perayaan ini berasal dari ritual penghormatan dari masyarakat pada sosok Dewa Thai Yi.
Pada awal pelaksanaannya, ritual ini dilakukan secara tertutup dan hanya diikuti oleh para raja dan penghuni istana. Namun setelah pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan ini dibuka untuk umum dan diikuti oleh semua orang.
Seperti halnya Imlek, perayaan Cap Go Meh juga identik dengan warna merah. Festival lampion menjadi satu hal wajib yang harus ada dalam perayaan ini.
Lampion ini selalu hadir karena dianggap sebagai simbol keberuntungan. Sedangkan warna merah melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Masyarakat Tionghoa percaya, bahwa merayakan Cap Go Meh dengan festival lampion yang meriah akan memberi jalan dan menerangi rezeki bagi kehidupan.
Selain lampion, perayaan Cap Go Meh juga identik dengan hadirnya beberapa makanan khas China.