PERAYAAN Cap Go Meh menjadi penutup dari serangkaian perayaan tahun baru imlek. Hari raya Cap Go Meh umumnya dirayakan 14 hari setelah perayaan imlek atau jatuh tanggal 15 bulan pertama dalam penanggalan Tionghoa.
Salah satu klenteng atau vihara yang ramai dipadati masyarakat Tionghoa dalam merayakan Cap Go Meh yaitu Vihara Dharma Bakti atau Kim Tek Le yang terletak di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Vihara ini menjadi salah satu vihara tertua di Jakarta.
Masyarakat Tionghoa mulai berdatangan ke Vihara Dharma Bakti sejak pukul 07.30 WIB. Warga semakin ramai dan mulai banyak berdatangan pada pukul 08.30 pagi tadi.

(Foto: Devi Pattricia/MPI)
Berdasarkan pantauan dari Tim MNC Portal Indonesia (MPI), diperkirakan ratusan orang silih berganti memasuki kawasan vihara Vihara Dharma Bakti dan melakukan sembahyang.
Sebagai penutup perayaan imlek, cukup banyak masyarakat yang menggunakan baju bernuansa merah.
Umat yang hadir juga banyak yang membawa buah-buahan, kue basah, dan rangkaian bunga untuk disajikan ke meja leluhur. Bahkan adapun yang membawa berbagai alat untuk sembahyang sendiri dari rumah.
Pengurus Vihara Dharma Bakti, Hanny menjelaskan bahwa perayaan Cap Go Meh di Vihara Dharma Bakti tidak mengadakan perayaan khusus seperti arak-arakan patung dan pertunjukkan barongsai.
(Foto: Devi Pattricia/MPI)
Meski begitu antusiasme masyarakat untuk datang dan beribadah di hari Cap Go Meh ini tetap sangat tinggi.
“Untuk di sini kami enggak ada ngadain acara-acara khusus ya, seperti arak-arakan patung atau barongsai dan lainnya. Karena dari tahun ke tahunnya kami memang enggak mengadakan acara khusus tersebut sih,” jelas Hanny kepada MPI, Sabtu (24/2/2024).
Hanny mengaku setiap tahunnya Vihara Dharma Bakti memang tidak ada perayaan khusus, hanya terbuka untuk para umat yang datang untuk ibadah pribadi saja.