ISTILAH resesi seks mengacu pada penurunan aktivitas seksual individu. Permasalahan ini dapat berdampak negatif secara signifikan dalam jangka yang lama, terutama terhadap rendahnya tingkat kelahiran di setiap negara.
Baru-baru ini, Tiongkok menjadi sorotan lantaran diduga mengalami resesi seksual. Hal ini diperkuat adanya penurunan jumlah populasi individu. Namun, beberapa negara lain juga diperkirakan sedang menghadapi fenomena tren tersebut.
Dilansir dari Loper Daring, Kamis (15/2/2024), Okezone merangkum beberapa negara yang alami resesi seks. Berikut selengkapnya. Deretan negara mengalami resesi seks.
1. China
China diketahui tengah menghadapi masalah resesi seksual secara serius. Angka populasi terus menurun secara signifikan. Berdasarkan penelitian 2021, berjudul “Tantangan Rendahnya Angka Kelahiran di China” mencatat bahwa kelahiran hanya sebanyak 7,52 per 1.000 penduduk.
Negeri Tirai Bambu ini menunjukkan penurunannya pada 2020 yang mencapai 8,52 dari 1.000 penduduk. Namun, pada 2021, tingkat kelahiran dianggap sebagai yang terendah dalam sejarah di Tiongkok sejak 1949.
2. Amerika Serikat

Selanjutnya resesi seks datang dari negara maju, yakni Amerika Serikat yang diduga mengalami penurunan populasi. Hal ini didapati adanya pengurangan dari jumlah siswa menengah pertama hingga atas, yakni sekitar 40 persen pada 2017.
Berkurangnya minat aktivitas seksual, sebagaimana ditanggapi Kate Julian dalam artikelnya tahun 2018. Dia mencatat penurunan populasi sebesar 14 persen dari jumlah 54 persen pada 1991.
Menurut Julian, resesi ini disebabkan pandangan sejumlah individu yang merasa tidak perlu terlibat dalam hubungan seksual. Selain itu, beberapa individu memprioritaskan pendidikan dan karier daripada percintaan. Sementara laporan dari Insider, perubahan budaya juga turut serta terhadap penurunan gairah.
3. Jepang
Negeri sakura disebut sebagai salah satu negara yang sedang berada pada penurunan seksual di kalangan generasi muda. Hal ini diungkapkan Menurut peneliti Kesehatan Masyarakat Universitas Tokyo, Peter Ueda, resesi seks di Jepang kerap dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat terhadap stabilitas financial dan dan karir.