Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ternyata Ini Alasan Gunung Anak Krakatau Terlarang Didaki

Rina Anggraeni , Jurnalis-Kamis, 01 Februari 2024 |09:21 WIB
Ternyata Ini Alasan Gunung Anak Krakatau Terlarang Didaki
Gunung Anak Krakatau (Foto: Instagram/@selvia.andri)
A
A
A

ALASAN kenapa Gunung Anak Krakatau tidak boleh didaki akan dibahas pada artikel kali ini. Meski ada larangan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), namun masih banyak orang yang penasaran ingin mendaki gunung tersebut.

Lantas mengapa Gunung Anak Krakatau tak boleh didaki? Ternyata alasannya gunung api itu menjadi salah satu yang masih aktif.

Sebagai informasi Gunung Krakatau (Rakata) merupakan pusat dapur magma dari 3 (tiga) Pulau Gunung lainnya yakni Pulau Sertung, Pulau Panjang, dan Pulau Anak Gunung Krakatau.

Gunung ini tidak dapat didaki karena merupakan Gunung Api yang masih aktif (sehingga membahayakan pendaki) dan Gunung ini juga memiliki medan pendakian yang curam dan terjal, di mana kontur tubuh Gunung menyerupai tebing. Dengan demikian, sangatlah sulit untuk didaki dan cukup berbahaya.

Gunung Anak Krakatau

(Foto: Instagram/@canro.simarmata)

Menurut catatan sejarah, Gunung Krakatau alami letusan besar pada 416 SM, yang menyebabkan tsunami dan pembentukan kaldera atau kawah (Judd, 1889).

Dari sumber yang lain, De Neve (1981), juga memperoleh keterangan bahwa sebelum itu, beberapa letusan terjadi pada abad ke-3, 9, 10, 11, 12, 14, 16, dan 17 yang diikuti dengan pertumbuhan kerucut Rakata, Danan, dan Perbuatan.

Letusan Krakatau pada 1883 melahirkan gunung baru yang saat ini dikenal dengan Gunung Anak Krakatau. Anak Krakatau mulai tumbuh pada 20 Januari 1930 hingga sekarang. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 0,5 meter (20 inci) per bulan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement