"Jadi monumen ini peninggalan sejarah, kereta api ini dulu dipakai untuk perang. Dulu dipakai, sekarang tidak dipakai lagi, sekarang menggunakan kereta listrik," imbuh Takagi.
Adapun lokomotif uap saat mendekati peron berbunyi hanya di jam-jam tertentu. Yakni pada pukul 12.00, 15.00 dan 18.00 waktu Jepang. "Pada pukul itu ada bunyinya, bel peringatan mendekati peron," kata dia.
(Foto: Widya Michella/MPI)
Selain dengan ikon lokomotif uap, Shimbashi juga terkenal sebagai kota metropolitan tempat para pekerja perkantoran swasta. Oleh karena ini itu, kawasan ini sangat kontras dengan distrik pencakar langit dan masyarakat yang kritis dalam menanggapi masalah pemerintah pusat.
"Ini salah satu kota metropolitan Tokyo yang menjadi tempat perkantoran swasta, semua statusnya pegawai swasta. Banyak dari mereka mewakili opini umum maka wartawan mendatangi mereka untuk mengkritisi pemerintah, bertanya bagaimana pendapat anda rencana pemerintah pusat dan sebagainya," tutur dia.
(Rizka Diputra)