Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan rasa gatal pada stretch mark adalah penurunan elastin, yaitu protein yang bertugas menjaga elastisitas kulit. Elastin bisa saja membuat kulit meregang dan kembali ke bentuk aslinya.
Namun, jika kulit diregangkan secara berlebihan, hal ini justru menyebabkan serat elastin rusak sehingga terjadi penurunan elastisitas yang berpotensi menimbulkan gatal. Tidak hanya itu, pada bagian stretch mark yang kering juga kerap kali terasa gatal. Untuk itu, Anda harus berhati-hati jika stretch mark timbul pada masa kehamilan.
Ibu hamil yang mengalami stretch mark biasanya muncul saat memasuki usia trimester dua. Karena seiring dengan pertumbuhan bayi, kulit bagian perut juga akan ikut meregang menyesuaikan ukuran bayi.
Lantas bagaimana cara mengatasi rasa gatalnya? Meredakan rasa gatalnya, ada dua bahan alami yang bisa digunakan sebagai lotion alami. Pertama minyak kelapa murni, yang diyakini bisa berfungsi menjadi pelembap sekaligus mengurangi peradangan, menjaga kulit tetap terhidrasi, dan memudarkan stretch mark.
Kedua, Anda bisa juga memanfaatkan minyak zaitun yang kandungannya berisikan fenolik, menunjukkan minyak zaitun memiliki aktivitas anti inflamasi yang bisa mengurangi kerusakan oksidatif serta meningkatkan rekonstruksi kulit. Itulah kenapa minyak zaitun dapat meningkatkan pelindung kulit dan mempercepat regenerasi jaringan untuk mengurangi rasa gatal akibat stretch mark.
(Rizky Pradita Ananda)