Tips Memelihara Hewan Peliharaan di Tengah Kehamilan
HEWAN peliharaan dapat memberikan kebahagian dan hiburan tersendiri, tetapi perlu perhatian ekstra jika ibu hamil memelihara hewan di rumah.
Seperti diketahui, ibu hamil lebih rentan tertular penyakit akibat kuman tertentu yang dibawa oleh hewan peliharaan. Beberapa penyakit dari infeksi tersebut dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti cacat pada janin.
Uniknya, ibu hamil tetap bisa memelihara hewan dirumah namun perlu memperhatikan tiga hal utama berikut ini. Merangkum dari Kesq, Minggu (14/1/2024) berikut ulasannya.
1. Pilih hewan peliharaan dengan tepat
Jika anda ingin mengadopsi kucing atau hewan pengerat seperti hamster baru, tunggulah sampai Anda selesai hamil.
Kucing menjadi hewan yang paling sering dipelihara karena tingkah yang lucu dan menghibur. Tetapi kucing terutama anak kucing, bisa membawa parasit di kotorannya yang menyebabkan toksoplasmosis yaitu penyakit yang bisa menyebabkan cacat lahir pada janin.
Selain itu Hewan pengerat seperti hamster juga dapat membawa virus koriomeningitis lymphocytic, yang dapat menyebabkan cacat lahir.
2. Terapkan rutinitas baru dengan hewan peliharaan
Jika Anda sedang hamil dan sudah memiliki hamster atau kucing peliharaan. Maka perlu melakukan sedikit penyesuaian pada rutinitas Anda yang dapat membantu agar tetap aman dari penyakit. Rutinitas yang dapat melindungi kesehatan Anda, meliputi :
Hindari memegang kotoran kucing selama kehamilan Anda. Mintalah orang lain di rumah Anda mengganti kotoran kucing. Jika tidak memungkinkan, kenakan sarung tangan sekali pakai dan cuci tangan.
Selanjutnya hindari kontak langsung dengan hewan pengerat seperti hamster pada kehamilan Anda. Jika memungkinkan, mintalah orang lain di rumah untuk merawat. Jika tidak memungkinkan, cuci tangan Anda setelah memegang hewan peliharaan Anda atau benda lain yang terkena kontak langsung dengan hewan.
Selalu cuci tangan Anda setelah memegang hewan peliharaan, makanan atau camilan hewan, atau perlengkapan hewan peliharaan lainnya.
