TREN mobile di kalangan anak muda Indonesia nampaknya mulai berpotensi menjadi ide ekonomi kreatif yang bisa berampak baik bagi Tanah Air. Hal ini pun mulai dilirik untuk dikembangkan jadi industri ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo pun mulai melirik peluang tersebut. Angela menilai pada tahun 2024 ada transformasi mobile game dari hiburan menjadi profesi.
Namun, mobile game tersebut masih dikuasai oleh game asing sehingga membuat Angela tertarik membuat lokal mobile game yang bisa mendunia. Ia juga mantap ingin menggagas mobile game ini menjadi Esport Tourism yang bermanfaat.
(Foto: dok. Kemenparekraf)
“Baru-baru ini saya bertemu dengan developer game, kami ingin berkolaborasi untuk menguatkan ekosistem game dan juga infrastrukturnya. Jadi game ini bisa jadi Esport Tourism,” ungkap Angela Tanoesoedibjo dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenparekraf, di Jakarta Pusat, Jumat kemarin.
Saat ini pemerintah pun sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) yang ditargetkan akan selesai akhir tahun 2023. Perpres ini merupakan bukti keberpihakan pemerintah terhadap pengembangan industri game di Tanah Air.
Dirinya juga mendorong agar anak muda Indonesia tidak hanya menjadi pemain, tapi juga pelopor mobile game itu sendiri.
Langkah itu tentu menjadi awal yang baik untuk membuat mobile game ataupun Esport Tourism yang tengah digagas ini go international dan dikenal di seluruh dunia.
“Kita di sini terus melakukan agar bagaimana game-game Indonesia yang bisa dimainkan oleh pemain game lokal kita, juga semakin mendunia. Ekosistem ini sedang dibangun, jadi bukan hanya dari pemainnya saja tetapi infrastrukturnya agar game ini bisa menjadi esport tourism,” tuturnya.
Kemenparekraf/Baparekraf pun terus mendorong pengembangan industri game Tanah Air dengan berkolaborasi bersama developer game untuk memperkuat ekosistem industri game Indonesia.
(Foto: dok. Kemenparekraf)
Dengan begitu, harapannya akan banyak wisatawan dari para gamers yang datang ke Indonesia untuk bisa tahu lebih lanjut tentang permainan hingga pesona Indonesia tersebut.
“Industri game ini bisa jadi Esport Tourism. Jadi kita bisa manfaatkan ini untuk mempromosikan Indonesia,” demikian Angela.
(Rizka Diputra)