KELUARGA ini sudah 21 tahun memutuskan berhenti naik pesawat dengan alasan mengurangi emisi karbon. Baru-baru ini mereka melakukan perjalanan dari Inggris ke Sydney, Australia untuk menghadiri acara pernikahan. Uniknya perjalanan panjang itu rela ditempuh selama 4 bulan karena tanpa menggunakan penerbangan.
Pasangan suami istri Shannon Coggins, Theo Simon dan putrinya Rosa (19) berangkat dari East Pennard, Somerset, Inggris pada 16 Agustus 2023. Mereka melintasi dunia sejauh 10.000 mil untuk sampai ke Australia menggunakan kapal feri, mobil, bus, dan kereta api dengan target bisa tiba di Sydney pada 28 Desember nanti, saat kakaknya Shannon menikah.
Dalam perjalanan epiknya, keluarga Shannon telah melewati Eropa, Kazakhstan, China, Laos, Thailand dan Indonesia. Mereka kini sedang berada di Dili, Timor Leste sebelum menyeberang ke Australia.
BACA JUGA:
Shannon, Theo dan Rosa akan menikmati pemandangan Great Plains, laut tropis biru yang indah dan pantai berpasir putih saat menuju Australia. Sebagian besar perjalanan mereka menggunakan transportasi umum.
Keluarga ini sekarang berencana untuk mencari kapal yang akan membawa mereka menyeberangi Laut Timor ke Darwin, Australia. Kemudian, mereka akan mencari bus yang akan mengantar mereka selama 42 jam perjalanan ke Sydney di New South Wales.
"Kakak perempuan saya pindah ke Australia pada tahun 2007 dan dia akan menikah di New South Wales pada 28 Desember," kata Shannon seperti dilansir dari Daily Star, Kamis (21/12/2023).
"Meskipun kami tinggal berjauhan, kami sangat dekat karena ibu kami meninggal saat kami masih kecil, tetapi saya belum pernah berkunjung ke rumahnya, atau mengantar putranya ke sekolah, atau bahkan bertemu dengan pria yang akan dinikahinya, " lanjut Shannon.
BACA JUGA:
Mereka berharap hadir di hari pernikahannya dan berusaha untuk mengurangi jejak karbon dengan tidak menaiki pesawat, sikap yang sudah dipegang teguh keluarga Shannon sejak tahun 2002.

Keluarga ini telah menabung selama bertahun-tahun dan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan perjalanan ini karena biayanya lebih mahal, dibandingkan biaya penerbangan selama 23 jam. Ketika mereka siap untuk memulai perjalanan pada bulan Agustus, Shannon berhenti dari pekerjaannya di Avanti Park School di Frome, Inggris. Sementara itu, Theo menyelesaikan pekerjaannya di Songbird Naturals di Ditcheat, Inggris.
Mereka juga termasuk anggota dari sebuah band, Seize The Day, dan harus menolak banyak pemesanan tahun ini. Melansir dari laman website seizetheday.org, Seize The Day merupakan band akustik asal Inggris yang beraliran folk radikal. Band ini menulis lagu untuk merayakan, menginspirasi, dan mendukung kampanye lingkungan.
BACA JUGA:
Theo mencatat, "band kami tidak dapat memainkan pertunjukan apa pun tanpa kami, tetapi kami berharap dapat kembali pada bulan Juni 2024 untuk musim panas Kami bertiga telah berkampanye dengan berbagai cara untuk tindakan terhadap perubahan iklim, jadi kami memutuskan bahwa perjalanan kami ke Australia harus rendah karbon."
"Tapi kami realistis. Kami tahu bahwa orang-orang tidak selalu memiliki waktu untuk melakukan hal ini, dan sayangnya saat ini dunia belum siap untuk jalani perjalanan rendah karbon menjadi lebih mudah daripada terbang. Namun, ini merupakan petualangan yang luar biasa, dan kami masih berharap agar kepala pelabuhan di Dili dapat membantu kami menemukan kapal," jelas Theo.
(Salman Mardira)