“Nggak ngomong nggak apa-apa, yang penting dia tahu kalau you be there. Kita jadi bagian dari diri dia, dia merasa nggak ada harapan, bukan berarti kita memberi harapan, tapi simply bisa memberikan sebuah perasaan bahwa," tuturnya
"Harapan baru tumbuh belakangan kalau dia merasa diri dia ada maknanya buat orang lain. Dia merasa jadi beban buat orang lain, kadang perspektif dia aja, yang penting respon kita yang kuat nggak usah toxic positivity,” katanya.
Menurut dr Nova, nggak harus jadi seorang yang expert untuk menunjukkan berempati, cukup menempatkan diri pada orang lain saja.
“Yang artinya kalau berempati pada posisi orang lain ada kalanya kita susah sedih, itu lah yang kita lakukan pada orang lain,” katanya.
(Leonardus Selwyn)