Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jadi Ritual Perang, Begini Makna Mangkok Merah bagi Suku Dayak!

Narissa Nurulita Pamuji , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2023 |19:59 WIB
Jadi Ritual Perang, Begini Makna Mangkok Merah bagi Suku Dayak!
Warga Dayak Bidayuh. (Foto: Pesonaindo.com)
A
A
A

SALAH satu tradisi paling unik dan fenomenal dalam suku Dayak adalah ritual Mangkok Merah atau Mangkok Jaranang. Mangkok ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antar sesama anggota suku Dayak tetapi juga penghubung dengan roh nenek moyang mereka untuk terlibat dalam melawan musuh.

Mangkok Merah menjadi alat utama dalam memohon bantuan untuk melawan musuh. Seorang tokoh Dayak sebagai narasumber dalam buku In The Time of Madness: Indonesia on the Edge of Chaos atau Zaman Edan karya Richard Lloyd Parry (2008:66), menyebutkan bahwa mangkuk merah sebagai simbol komunikasi darurat, menggambarkan urgensi dan kebutuhan dari satu suku ke suku lain.

Suku Dayak meyakini bahwa Mangkok Merah memiliki kekuatan spiritual untuk memanggil roh leluhur yang akan membantu dan melindungi mereka dari serangan luar. Mangkok ini menjadi simbol keberanian dan persatuan, diangkat ketika suku menghadapi ancaman serius atau situasi gawat yang mengancam jiwa mereka.

 BACA JUGA:

Mangkok Merah sebagai bentuk pertahanan dan keselamatan. Saat ritual ini diedarkan, akan memotivasi kelompok masyarakat untuk mengikuti. Namun, penggunaan Mangkok Merah tidak boleh sembarangan. Ada konsekuensi serius yang harus dihadapi, terutama korban jiwa yang mungkin terjadi dalam jumlah besar.

Ritual ini memperlihatkan betapa besar tanggung jawab dan pengorbanan yang harus ditanggung oleh para pelaksana. Maka dari itu, ritual ini hanya digunakan saat momen-momen tertentu seperti terjadinya peristiwa besar menakutkan, gawat, dan jiwa suku Dayak yang terancam.

 Ilustrasi

Gawai Dayak 2023 (Okezone.com)

Proses ritual Mangkok Merah melibatkan musyawarah serta pemberangkatan bala yang dilaksanakan secara religius. Selain itu, adat Mangkok Merah bersifat memaksa, mengikat ahli waris yang dituju untuk ikut serta dalam ritual tersebut.

Sebutan Mangkok Merah itu karena di dalamnya terdapat darah merah. Darah ini digunakan sebagai sesaji ritual mangkok merah. Lalu, di dalam mangkuk berisi sehelai bulu burung dan selembar daun lontar. Helai bulu burung diartikan sebagai burung terbang yang cepat menyampaikan kabar berita ini. Daun lontar dijadikan simbol untuk melindungi pembawa pesan dari panas dan hujan.

 BACA JUGA:

Selain itu, arti dari Mangkok Merah lainnya karena dalam mangkuk diwarnai dengan jaranang. Jaranang merupakan sejenis tanaman akar yang memiliki warga getah berwarna merah dan kerap digunakan sebagai pewarna oleh masyarakat Dayat sebelum mereka mengenal cat. Getah tersebut dioleskan ke dasar mangkuk bagian dalam sehingga disebut nama mangkuk merah.

Ritual Mangkok Merah dipimpin oleh Panglima Adat, yang membawa mangkuk ke tempat suci keramat untuk meminta petunjuk dewa saat matahari terbenam. Diyakini bahwa roh suci akan memberikan jawaban melalui tanda-tanda alam. Jika dianggap layak, maka tubuh panglima akan dirasuki oleh roh dewa.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement