Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bukan Turbulensi, Penumpang Diimbau Waspadai Bahaya Ini Selama Penerbangan

Nanda Dwi Cahyani , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2023 |08:01 WIB
Bukan Turbulensi, Penumpang Diimbau Waspadai Bahaya Ini Selama Penerbangan
Ilustrasi (Foto: Freepik)
A
A
A

Oleh karena itu, untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, penggunaan tabir surya sebelum dan selama penerbangan dianggap sebagai langkah yang bijaksana.

Seorang netizen menulis di komentar; “Wah, ini bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiranku! Ini pasti akan jadi kebiasaan sekarang,”

“Jadi itulah sebabnya aku selalu merasa terbakar matahari secara misterius saat bepergian," timpal lainnya.

Penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa pilot yang terbang selama 56 menit pada ketinggian 30.000 kaki memiliki paparan radiasi ultraviolet yang sama dengan 20 menit di tanning bed.

Infografis Turbulensi Pesawat

Selain itu, studi tersebut juga menunjukkan bahwa pilot dan awak pesawat memiliki dua kali lipat risiko terkena melanoma dibandingkan dengan masyarakat umum.

Meskipun kaca memiliki kemampuan untuk memblokir sinar UVB dengan efektif, hal ini tidak berlaku untuk sinar UVA. Sinar UVA-lah yang menembus kaca pesawat dan dapat menyebabkan penuaan kulit, kerutan, dan dampak serupa akibat sengatan matahari.

Sinar UVB, memiliki panjang gelombang lebih pendek, biasanya menjadi penyebab kulit terbakar. Para ahli menyarankan agar masyarakat selalu menggunakan tabir surya ketika mereka berada dalam situasi di mana terpapar sinar matahari diprediksi terjadi, termasuk saat berada di dalam pesawat.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement