Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Pertemuan Ibu Aras dengan Orang Saranjana, Jari Tangannya Rata dan Tak Punya Lekuk Bibir

Khansa Azzyati Qisthina , Jurnalis-Kamis, 14 Desember 2023 |07:02 WIB
Kisah Pertemuan Ibu Aras dengan Orang Saranjana, Jari Tangannya Rata dan Tak Punya Lekuk Bibir
Siti Aras Abadi, salah satu orang yang pernah berinteraksi langsung dengan penduduk kota gaib Saranjana di Kalimantan Selatan (Foto: YouTube/Burhan Nahrub Channel)
A
A
A

BICARA soal Saranjana seolah tidak ada habisnya. Daerah pegunungan yang disebut-sebut lokasi berdirinya kota gaib tak kasat mata itu masih menyimpan banyak misteri yang belum terkuak dan memantik rasa penasaran.

Meski masih banyak yang menyangsikan keberadaannya, namun ada saja kesaksian dari warga sekitar Desa Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan yang mengaku pernah memasuki kota mewah dengan peradaban jauh lebih maju dari manusia itu.

Salah satunya dialami oleh seorang wanita bernama Siti Aras Abadi atau yang akrab disapa Ibu Aras. Ia mengaku punya pengalaman mistis berhasil masuk ke Kota Saranjana.

Kisahnya itu bermula saat dirinya masih berumur sekitar 14 tahun sedang bermain loncat tali di belakang sekolah yang disebut-sebut sebagai permukiman orang gaib atau orang limun.

Ibu Aras

Ibu Aras (Foto: YouTube/Burhan Nahrub Official)

Selang beberapa waktu, salah satu teman Aras terlihat seperti kesurupan dan suasana di sekitar berubah menjadi aneh.

Teman tersebut mengajaknya untuk berjalan dan bertemulah mereka dengan seorang perempuan muda misterius.

Perempuan yang ditemuinya itu diketahui bernama Nurhayati. Nurhayati berparas cantik dengan rambut dikepang dua agak keriting.

Mereka melakukan perjalanan, namun bukanlah jalan seperti biasa di wilayah Tanjung Lalak, Kalimantan Selatan. Dalam perjalanan pun mereka bertemu dengan orang-orang yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Gunung Saranjana

Gunung Saranjana (Foto: X/GustiGina)

Jika diperhatikan, orang-orang di sana seperti manusia pada umumnya, namun memiliki perbedaan mencolok pada bentuk jari tangan yang rata. Jari tangannya tidak ada panjang-pendek dan tidak memiliki garis lekukan di antara bibir dan hidung (filtrum).

Sampai di sana, mereka disuguhkan makanan dan minuman. Namun, seorang laki-laki tua melarang untuk menyantap hidangan itu.

“Nak, tolong jangan dimakan makanannya. Kalau sampai kamu memakan makanan itu, maka kamu akan tinggal di sini selamanya,” ucap lelaki tua berpenampilan seperti pak haji.

Sontak hal tersebut membuat Aras dan temannya ketakutan hingga menangis meminta pulang.

Perempuan cantik yang dijumpai saat melakukan perjalanan di awal tadi lantas mengantar mereka pulang. Dalam sekejap Aras dan temannya sudah berada di tempat semula entah bagaimana caranya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement