NAMA Badarawuhi belakangan kembali populer setelah dua tahun lalu sempat mengemuka menyusul peluncuran film KKN di Desa Penari (2022). Badarawuhi yang juga diangkat menjadi film ini sejatinya mirip dengan film KKN di Desa Penari.
Pasalnya, kedua film ini mengisahkan tentang orang yang memiliki hajat tertentu sehingga harus mendatangi Desa Penari. Namun, dalam upaya tersebut mereka justru menjadi korban teror dari Badarawuhi.
Lantas siapa sebenarnya Badarawuhi? Mengutip akun Twitter @RatuNgondyek, Badarawuhi diceritakan sebagai makhluk halus atau lelembut penunggu Desa Penari.
Ia berasal dari Pantai Selatan. Konon dia diusir dari Kerajaan Pantai Selatan karena merasuki salah satu penari yakni Ratna Narekh di timur Pulau Jawa.
Sehari-hari Ratna Narekh adalah pemimpin suatu desa dan murid seorang ksatria di zaman Raja Kerajaan Kediri, Prabu Airlangga.
(Foto: Instagram/@owliasarah)
Ia beserta empat murid lain melarikan diri ketika sang guru ditaklukkan Mpu Barada. Keempat saudara seperguruannya tersebut melarikan diri ke Bali, sementara Ratna Narekh, bersembunyi di bagian timur Pulau Jawa, dan mulai membangun sebuah permukiman.
Ada sebuah pelataran yang digunakan Ratna Narekh dan penduduk desa untuk memuja dewa dan arwah leluhur dengan tarian di desa yang baru dibangun tersebut.
Ratna Narekh sengaja tak memperlihatkan kekuatannya untuk menghindari kejaran Mpu Barada.
Hidupnya kini hanya digunakan untuk mempelajari lontar yang dibawanya ketika kabur. Lontar itu istimewa karena membawanya mempelajari berbagai ilmu kanuragan dan kanujiwan untuk menaklukkan pimpinan lelembut yang ada di hutan-hutan Pulau Jawa. Ratna Narekh juga mendapat anugerah awet muda karena lontar tersebut.
Kehidupannya mulai terusik ketika dia melakukan perjalanan ke Wonokromo yang saat itu memiliki pemimpin lelaki hidung belang. Melihat kecantikan Ratna Narekh, sang pemimpin Wonokromo tertarik dan menawarkannya untuk menginap semalam. Tanpa curiga, Ratna Narekh pun menerimanya.