PERNIKAHAN super mewah Ryan Harris dengan Gwen Ashley Widodo di Grand Ballroom The Westin, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 18 November 2023, menghebohkan jagat maya. Netizen kepo dari undangan yang hadir terdiri dari orang-orang terkenal hingga sovenir berkelas.
Ryan Harris dan Gwen Ashley adalah pasangan crazy rich atau orang super kaya di Surabaya.
Ryan Harris merupakan putra dari Pin Harris, komisaris utama PT Indonesia AirAsia. Sedangkan Gwen Ashley putri dari pengusaha properti Markus Widodo dan pengusaha fasyen Warren Tjandra.
Berasal dari keluar tajir melintir, wajah saja jika pernikahan Ryan Harris dan Gwen Ashley menelan biaya bahkan sampai Rp75 miliar.
BACA JUGA:
Berikut 7 fakta menarik Ryan Harris, Anak Bos AirAsia Indonesia :
Biodata
Ryan Harris lahir di Surabaya, pada 10 September 1992. Putra dari pasangan Pin Harris dan Irene ini pernah kuliah di jurusan Teknik Industri Universitas Pelita Harapan Surabaya setelah lulus SMA Pangudi Luhur Surabaya.

Ryan Harris dengan Gwen Ashley (TikTok)
Punya sederet bisnis
Selain berasal dari keluarga kaya, Ryan Harris ternyata punya sejumlah bisnis sendiri. Dia tercatat sebagai CEO PT Unichem Candi Indonesia, perusahaan produk mineral dan pengolahan bahan kimia yang didirikannya 2018. Salah satu produknya yang terkenal adalah garam Refina yang diolah dengan teknik dan teknologi canggih standar internasional.
Ryan Harris juga tercatat sebagai pemilik PT Candra Karya, PT Indofood CBP Sukses Makmur, dan PT Mayora Indah. Kemudian pemegang saham mayoritas PT Bakrie Sumatera Plantations.
Anak konglomerat
Pin Harris, ayah Ryan Harris merupakan pengusaha asal Surabaya yang berpengaruh di Indonesia bahkan Asia. Bisnisnya bukan hanya penerbangan, tapi ia juga pengusaha pertambangan, pengeboran minyak dan gas bumi.

Ryan Harris dengan Gwen Ashley
Pin Harris memang kaya sejak lahir. Dia mewarisi bisnis keluarga Harris dari kedua orangtuanya.
BACA JUGA:
Pin Harris memulai memulai bisnis di dunia penerbangan sejak 1999 dengan mengakuisisi semua saham Air Wagon International (Awair).
Awair kemudian bangkrut lalu menjalin kerja sama bisnis dengan AirAsia Group milik Tony Fernandes. PT Awair International pun berubah jadi PT Indonesia AirAsia.