Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengulik Tradisi Mitoni dalam Budaya Jawa, Begini Prosesi dan Tujuannya

Cita Najma Zenitha , Jurnalis-Selasa, 14 November 2023 |21:45 WIB
Mengulik Tradisi Mitoni dalam Budaya Jawa, Begini Prosesi dan Tujuannya
Tradisi Mitoni pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar jelang kelahiran anak kedua. (Instagram @attahalilintar)
A
A
A

TRADISI mitoni dalam budaya Jawa menarik untuk di kulik. Mitoni adalah sebuah upacara selamatan yang dilakukan pada tujuh bulan kehamilan seorang ibu.

Upacara ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Jawa dan melibatkan berbagai ritual dan doa. Mitoni juga merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan keberlanjutan budaya Jawa yang kaya.

Berikut adalah sejarah dan tata cara tradisi mitoni dalam budaya Jawa melansir surakarta.go.id, Selasa (14/11/2023).

Tradisi mitoni telah dilakukan sejak zaman dahulu kala di Jawa. Upacara ini memiliki tujuan untuk memberikan perlindungan dan berkah bagi ibu dan janin yang dikandungnya.

 BACA JUGA:

Tujuh bulan kehamilan dianggap sebagai masa yang krusial dalam tradisi Jawa. Pada masa ini, janin mulai berkembang dengan baik dan memasuki tahap yang penting dalam perkembangannya.

Terdapat beberapa prosesi utama yang dilakukan dalam prosesi mitoni. Pertama, ada prosesi siraman yang dilakukan pada siang hari. Dipercaya bahwa saat siang adalah waktu ketika para bidadari turun dari kahyangan untuk mandi.

Siraman bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan calon ibu serta membuka jalan bagi kelahiran yang sukses.

 Ilustrasi

Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar ikut tradisi mitoni

Prosesi brojolan juga menjadi bagian penting dalam mitoni. Dalam prosesi ini, telur dimasukkan ke dalam jarik yang dikenakan oleh calon ibu. Hal ini melambangkan harapan untuk kelahiran yang selamat dan membuka jalan lahir bagi bayi.

Selanjutnya, ada prosesi memasukkan sepasang kelapa gading muda ke dalam sarung yang ditaruh di atas perut calon ibu. Kelapa gading melambangkan bahwa orang tua siap menerima bayi dengan segala jenis kelaminnya.

 BACA JUGA:

Ganti pakaian juga menjadi bagian dari tradisi mitoni. Calon ibu akan mengganti pakaian sebanyak tujuh kali, dan setiap kali berganti pakaian, ia akan dipakaikan kemben atau kain jarik dengan tujuh motif yang berbeda oleh para sesepuh. Prosesi ini melambangkan perubahan dan transformasi dalam perjalanan kehidupan.

Tradisi mitoni diakhiri dengan acara berjualan rujak dan makan bersama. Rujak merupakan campuran berbagai macam buah-buahan dengan bumbu khas yang menciptakan rasa asam, manis, dan pedas. Acara ini juga menjadi momen untuk berkumpul, berbagi kebahagiaan, serta mempererat hubungan antara sesama.

Demikian informasi mengenai tradisi mitoni dalam budaya Jawa.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement