EURO mata uang Eropa. Sebanyak 20 dari 27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa menggunakan Euro sebagai mata uang resminya. Namun, ada beberapa negara di Benua Biru yang tidak mengadopsi mata uang tersebut.
Memang Uni Eropa menganjurkan anggotanya untuk menggunakan mata uang Euro sebagai bagian dari keanggotaan. Kendati demikian, tujuh negara Eropa lainnya belum mengadopsi mata uang tersebut.
Berikut tujuh negara Eropa yang tidak menggunakan mata uang Euro sebagai alat tukar dilansir dari Condé Nast Traveller.
BACA JUGA:
Bulgaria
Siapa sangka, negara dengan danau glasial, pegunungan yang spektakuler, dan garis pantainya yang indah di sepanjang Laut Hitam ini tidak menggunakan Euro sebagai alat tukarnya.
Bulgaria menggunakan mata uang sendiri, yaitu Lev Bulgaria (BGN) yang setara dengan Rp8.591 per 1 BGN.
Republik Ceko
Berlokasi di Eropa Tengah, Republik Ceko menggunakan Koruna Ceko sebagai alat tukarnya. 1 CZK setara dengan Rp682.
Meski memiliki mata uang tersendiri, turis tidak pernah keberatan datang ke negara yang menjadi rumah bagi kastil tertinggi di dunia ini.
BACA JUGA:
Denmark
Meski menjadi negara terkecil di antara negara-negara Skandinavia di Eropa Utara, Denmark kaya akan kuliner dan budaya yang unik.
Untuk bisa menikmati keindahan Denmark, turis harus menukarkan mata uang mereka ke Krone Denmark (DKK) miliki Denmark. 1 DKK sama dengan Rp2.252.
Hungaria
Pelancong yang ingin datang ke negara dengan Ibu Kota Budapest ini harus menukarkan uangnya lebih dulu ke mata uang Forint Hungaria (HUF) yang setara dengan Rp43,81 per 1 HUF.