ALASAN mengapa di Eropa tidak banyak gedung-gedung tinggi seperti di Asia dan Amerika memang menarik untuk dibahas. Benua Biru kerap kali menjadi salah satu destinasi wajib bagi traveler yang senang pergi keluar negara.
Tampak di sebagian besar negara Eropa menjadikan bangunan tinggi sebagai ikon. Mulai dari menara Pisa, Menara Eiffel, dan lain-lainnya.
Namun, pada kenyataannya gedung tinggi alias pencakar langit di Benua Biru tak sebanyak di Asia maupun Amerika.
Menurut Sky Scraper Center, 10 negara teratas yang menjadi pemilik pencakar langit tertinggi adalah negara dari Asia dan Amerika.
Bahkan dalam daftar tersebut, negara Eropa baru ada di peringkat ke-18 yang diduduki oleh Rusia. Yang mengejutkan lagi, negara Beruang Merah ini hanya memiliki 7 pencakar langit yang tingginya lebih dari 300 meter.
Lantas, apa alasan gedung tinggi di Benua Biru tak sebanyak Asia dan Amerika?
Simak alasannya berikut ini melansir dari TB1M.
Mengapa di Eropa Tidak Banyak Gedung-gedung Tinggi Seperti di Asia dan Amerika?
Perlu diketahui pada abad ke-19 di masa gedung pencakar langit pertama kali terkenal di wilayah Chicago dan New York, di Eropa telah berdiri kokoh gedung-gedung bersejarah yang megah dan ruang publik yang menyisakan sedikit ruang untuk struktur baru yang besar.
Pada masa itu, sebagian besar kota-kota di Eropa juga memiliki zonasi yang lebih merata dan tidak menghadapi permintaan ruang bertingkat di distrik-distrik utama yang umumnya mendorong pembangunan gedung tinggi.