KINI perselingkuhan marak baik di kalangan artis maupun rakyat biasa. Selingkuh merupakan perilaku curang yang tak pantas dilakukan oleh seseorang yang sudah punya pasangan. Sebab perselingkuhan ini menyebabkan rasa sakit hati bagi korbannya.
Dengan adanya perselingkuhan ini membuat diri seseorang menjadi hancur. Namun terkadang perselingkuhan sering dinilai akibat dari keturunan dari keluarga, misalnya ayahnya selingkuh, ada kemungkinan anaknya juga selingkuh.
 
Namun apakah selingkuh itu penyakit atau keturunan?
Melansir dari halaman resmi instagram Psikologid, menurut penelitian, perselingkuhan terjadi karena adanya reseptor dopamin "DRD4", yang bertanggung jawab atas terjadinya kecanduan alkohol, judi, dan perselingkuhan.
Dopamin ini terjadi pada gen untuk mencari sebuah sensasi dari seseorang yang mempuyai nafsu berlebihan.
Bahkan Justin R, gracia mengungkapkan, bahwa gen dan perselingkuhan disebabkan adanya "DRD4" yang membuat seseorang mencari sensasi tanpa memiliki kesadaran dan kontrol apapun.
Penyakit perselingkuhan itu terjadi karena memiliki gangguan kepribadian bordeline personality disorder (BPD) dan Naracissistic Personality Disorder(NPD) yang sering dikaitkan dengan perilaku terhadap pasangan.
Kepribadian maupun genetik merupakan faktor pemicu perselingkuhan. Berikut ini ada sejumlah tindakan yang melibatkan kontrol diri yang kurang dalam perselingkuhan,
BACA JUGA:
1. Selingkuh akibat kontrol diri rendah
Sebagai manusia pasti punya hasrat terhadap kenikmatan. Tapi hal yang tidak boleh diabaikan adalah memiliki akal sehat dengan keputusan yang dilakukan.
Godaan akan selalu ada. Saat kamu bertemu dengan seorang yang sangat menyenangkan, dan sangat menarik dibandingkan pasanganmu maka ada perasaan tergoda dan hasrat ingin memiliki pasangan baru. Oleh karena itu, kamu harus punya kontrol diri, sebagai batasan tegas agar tidak berselingkuh dengan seseorang yang baru.