Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luncurkan Program Baru, Begini Cara Jepang Tanggulangi Overtourism di Destinasi Wisata Populer

Rahel Pebrini Panjaitan , Jurnalis-Sabtu, 21 Oktober 2023 |17:05 WIB
Luncurkan Program Baru, Begini Cara Jepang Tanggulangi Overtourism di Destinasi Wisata Populer
Kanda Matsuri di Jepang. (Foto: CGTN.com)
A
A
A

KEMENTERIAN Pariwisata Jepang meluncurkan program baru untuk mengatasi overtourism atau membeludaknya wisatawan di sejumlah destinasi populer, dengan cara memperkuat sistem transportasi di kota besar hingga mendorong penyebaran pariwisata lebih luas ke destinasi yang kurang dikenal.

Rencana baru ini berfokus untuk meningkatkan infrastruktur seperti menambah jumlah armada bus dan taksi, untuk mengakomodasi wisatawan dan mengatasi kepadatan berlebih di kota-kota populer.

Sektor pariwisata kini sudah pulih kembali seperti sebelum pandemi COVID-19.

 BACA JUGA:

Melansir The Japan Times, Sabtu (21/10/2023), Badan Pariwisata Jepang mencatat bahwa jumlah kunjungan wisatawan asing ke Jepang pada September 2023 meningkat 96 persen dibandingkan periode sama pada 2019. Total dari Januari hingga September tahun ini lebih 17 juta turis berkunjung ke Jepang.

Namun, sebagian besar wisatawan cenderung tinggal di Tokyo, Osaka atau Kyoto, sehingga menyebabkan kepadatan berlebih di tempat wisata populer dan membebani sistem transportasi.

 ilustrasi

Kota di Osaka, Jepang (Pinterest.com)

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata Jepang menekankan pentingnya mendorong penyebaran wisatawan ke daerah-daerah yang kurang dikenal untuk menanggulangi overtourism di Tokyo, Kyoto, dan destinasi populer lainnya.

Kementerian Pariwisata berencana mempromosikan 11 destinasi wisata di luar kota besar seperti Ise-Shima di Prefektur Mie dan Hokkaido Timur. Di sini, pengunjung dapat menikmati alam dan atraksi unik lainnya yang tidak dapat ditemukan di kota besar.

 BACA JUGA:

Selain itu, pemerintah kota setempat juga mempromosikan wisata petualangan di kawasan alami yang belum terjamah atau bermalam di desa-desa bersejarah.

“Dengan Menteri Pariwisata Tetsuo Saito sebagai pusatnya, saya ingin semua kementerian terkait bekerja untuk memasukkan isi rencana pencegahan ke dalam kebijakan ekonomi untuk menciptakan lokasi wisata berkelanjutan di mana setiap orang dapat tinggal, mengunjungi, dan menerima (wisatawan),” kata Perdana Menteri Fumio Kishida.

Ia juga mengatakan akan mendukung pemerintah kota dan penduduk setempat dengan berbagi informasi mengenai tindakan penanggulangan overtourism di berbagai wilayah di Jepang untuk memberikan inspirasi.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement