Kreasi Pengolahan Pangan sebagai ruang untuk peserta mengasah kreativitas mengolah beragam pangan dari kebun kopi tangguh iklim dan pangan untuk menu makan seperti rebung, kecombrang dan pakis yang disediakan oleh panitia.
Makan Siang Bersama. Sebagai ruang untuk peserta memperkuat ikatan antar sesama peserta, dan dengan masyarakat dan Pemerintah Desa Batu Ampar. Makan siang bersama dihidangi beragam menu hasil olahan pangan dari kebun kopi tangguh iklim dan pangan yang disiapkan oleh panitia dan peserta.
Pemberian Reward. Sebagai ruang untuk Pemerintah Desa Batu Ampar menyampaikan hasil penilaian terhadap video dan foto+tulisan tentang Desa Kopi Tangguh Iklim dan Pangan, dan memberikan reward kepada peserta yang memperoleh nilai terbaik 1 , 2 dan 3, dan video dan foto+tulisan favorit.
Terakhir. Penobatan Sobat Desa Kopi Tangguh Iklim dan Pangan sebagai ruang untuk Pemerintah Desa Batu Ampar mengapresiasi organisasi pencinta alam yang telahmendelegasikan tim untuk terlibat menjadi bagian dari gerakan membangun Desa Kopi Tangguh Iklim dan Pangan dengan memberikan sertifikat.
''Reward yang diberikan berupa sertifikat dan uang kepada peserta yang memproduksi video yang memperoleh niai terbaik,'' ujar Harwan.
Membangun Kesadaran Lingkungan
Koordinator Simpul SIEJ Bengkulu, Doni Aftarizal mengatakan, secara kelembagaan SIEJ Bengkulu mendukung penuh masyarakat dan Pemerintah Desa Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang yang telah memulai gerakan merevitalisasi kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam. Berupa pengelolaan kebun kopi. Tujuannya membangun kebun kopi tangguh iklim dan pangan.
''SIEJ Bengkulu sosialisasi, mengajak masyarakat senantiasa membangun kesadaran lingkungan dengan tetap mengedepankan peningkatan ekonomi masyarakat,'' kata Doni.
Pada Kemah Hijau Desa Kopi Tangguh Iklim dan Pangan, Afrizal Doni selaku Koordinator Simpul Bengkulu, The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ), Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu D Fajri.
Lalu. Purna Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bengkulu, Hery Supandi, Muhammad Ikhsan Freelance Fotografer, dan Dedek Hendry Lembaga Kajian, Advokasi dan Edukasi/LivE Bengkulu ikut berpartisipasi dikegiatan tersebut. Di mana mereka diminta untuk menjadi tim penilai dalam lomba video dan foto + tulisan tentang Desa Kopi Tangguh Iklim dan Pangan.
(Salman Mardira)