CUACA panas yang menerjang sejumlah wilayah di Tanah Air masih jadi perbincangan publik. Tak cuma mengganggu aktivitas, cuaca ekstrem ini juga membawa ancaman risiko penyakit bagi beberapa kelompok, termasuk lansia.
Pada umumnya, lansia memiliki metabolisme yang sudah tak sebaik orang-orang berusia muda. Di cuaca panas ini pun, lansia cukup berisiko terkena dehidrasi hingga heat stress.
Menurut Dokter epidemiolog, dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH lansia pada umumnya sudah mengalami thermoregulation capacity yaitu sistem yang dapat menurunkan suhu pada tubuh.
“Lansia bisa mengalami heat stress. Pada lansia, umumnya cenderung mengalami penurunan thermoregulation capacity yang membuat kemampuan mereka sudah tidak seperti orang muda dalam merespon cuaca panas ini,” tutur dr. Dicky saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis(12/10/2023).
Dilansir Centers of Disease Control and Prevention, heat stress adalan stres akibat panas yang dapat menyebabkan kelelahan, kram hingga ruam.
Dokter Dicky mengatakan, faktor penurunan thermoregulation capacity ini lah yang membuat lansia mengalami heat stress hingga dehidrasi. Kondisi itu tentu berbahaya jika dialami lansia dengan sejumlah penyakit komorbid.