Untuk menciptakan es krim dengan rasa bersalah tersebut, para ilmuwan di Inggris memanfaatkan kekuatan metabolisme bakteri dan enzim.
Metabolisme tersebut kemudian bereaksi seperti ‘pabrik’ ramah lingkungan yang mencerna polietilen tereftalat (PET) dan mengubahnya menjadi vanilin, molekul yang memberi rasa pada vanila.
“Ada enzim tertentu yang melakukan reaksi kimia tertentu. Jadi jika Anda menggabungkannya, Anda dapat menghasilkan banyak produk kimia yang berbeda,” jelas Dr. Joanna Sadler, ahli bioteknologi di Universitas Edinburgh, kepada Reuters.
Sebagai informasi, plastik terbuat dari serangkaian molekul yang diikat menjadi apa yang dikenal sebagai polimer.
(Rizky Pradita Ananda)