SEORANG pramugari menegaskan bahwa cara terbaik untuk menghindari jet lag selama berlibur adalah dengan tetap terjaga selama perjalanan di pesawat. Tidur atau beristirahat sebaiknya dilakukan setiba di tempat tujuan, bukan selama penerbangan berlangsung.
Saat berlibur, banyak dari penumpang yang membuat rencana untuk perjalanan di pesawat karena tidak ada WiFi atau sinyal telepon seluler.
Bagi sebagian orang, ini adalah waktu yang tepat untuk membaca buku, menonton film dan tidur, terutama jika Anda melakukan penerbangan jarak jauh.
Namun, pramugari mengungkapkan bahwa tidur ialah hal terakhir yang dilakukan saat melakukan perjalanan ke luar negeri. Meskipun mereka dapat menggunakan kamar pribadi untuk tidur, namun itu dilakukan saat mereka sedang bekerja.
Mengutip Daily Star, pramugari yang enggan diungkap identitasnya ini mengklaim, jika sama sekali tidak tidur selama penerbangan jauh maka hal itu lebih baik karena dapat membantu mengatasi jet lag saat tiba darat.

"Jet lag adalah ketika pola tidur normal Anda terganggu setelah penerbangan yang panjang. Biasanya akan membaik dalam beberapa hari saat tubuh Anda menyesuaikan diri dengan zona waktu yang baru," ujarnya.
Namun, selama itu Anda mungkin akan merasa lelah, grogi, dan bahkan mual. Beberapa orang Inggris merasa liburan mereka hancur karena yang mereka inginkan hanyalah tidur.
Sementara pakar perjalanan, Bobbie Laurie berujar; "Tidur siang setelah tiba atau istirahat semalam dalam beberapa kasus, langsung mengatur ulang jam internal. Cobalah untuk tetap terjaga dalam penerbangan Anda - ini akan membantu Anda merasa lelah saat tiba. Anda bisa langsung tidur begitu tiba di penginapan,".
Menurut dia, jika Anda tiba di siang hari dan berencana untuk istirahat, disarankan untuk memasang alarm agar Anda tidak tidur terlalu lama. Dengan begitu, Anda diharapkan masih cukup lelah pada waktu tidur untuk tertidur di jam-jam biasa di zona waktu yang baru.
Dirinya juga merekomendasikan agar Anda mencoba bangun pada waktu yang normal, dibandingkan mencoba untuk tidur. Jika tidak, Anda hanya akan menunda penyesuaian diri dengan zona waktu yang baru.
Sedangkan dr Deborah Lee, dari Dr Fox Online Pharmacy mengatakan; "Jet lag diketahui lebih buruk bagi mereka yang bepergian ke timur daripada mereka yang bepergian ke barat.
Hal ini diduga karena ketika Anda bepergian ke timur, waktu tidur tiba lebih awal seperti jam 11 malam di Paris adalah jam 5 sore di Miami, dan lebih sulit untuk tidur lebih awal dari waktu yang biasanya," ucap dr Deborah Lee.

Anda disarankan juga untuk menjauhi alkohol saat terbang atau terlalu banyak minum teh atau kopi.
"Alkohol menekan produksi melatonin, sehingga mengganggu ritme sirkadian. Awalnya mungkin membuat Anda merasa mengantuk, tetapi alkohol dipecah dalam tubuh menjadi asetaldehida, yang merupakan stimulan," tuturnya.
Selain itu, kafein dapat membuat Anda terjaga dan sering digunakan untuk melawan rasa ngantuk pada sebagian orang yang memerlukannya. Ini berarti bahwa kedua zat tersebut dapat memengaruhi siklus tidur Anda dan kemampuan Anda untuk tertidur, sehingga tidak baik untuk dikonsumsi saat Anda mengalami jet lag.
(Rizka Diputra)