“Mengunyah membuat kita menelan lebih banyak udara – seperti air bersoda. Ini juga merupakan risiko tersedak dalam turbulensi atau pendaratan bergelombang,” lanjutnya.
Lebih lanjut lagi, MacFarlane menyarankan untuk menggoyangkan rahang bawah dan melakukan beberapa gerakan menguap palsu untuk membuat telinga terasa lebih nyaman dan aman selama penerbangan.
Masalah telinga selama penerbangan sebenarnya cukup umum terjadi. Menurut ahli perawatan telinga Earex, Dr Henderson, rasa sakit yang muncul selama penerbangan adalah karena adanya perubahan tekanan. Hal inilah yang menyebabkan gendang telinga harus beradaptasi.
Selain menggoyangkan rahang atau menguap palsu, ada rekomendasi lain dari Dokter Peter Barrett untuk mengatasi sakit telinga selama penerbangan, yakni dengan manuver valsava (mencubit hidung, tutup mulut, dan meniup).
(Rizka Diputra)