Martinelli mencontohkan, ia lebih memilih menggunakan teh dalam bentuk kantung untuk dibawa bepergian agar lebih efisiensi. Sementara kala sedang santai, Sara mengaku lebih senang untuk membuat teh tubruk.
“Sama-sama bisa disentuh, dilihat, dan dicium daunnya, baik dalam bentuk kering maupun basah. Ritual menyeduh cangkir yang sempurna dapat menjadi santai dan kontemplatif, belum lagi kemampuan untuk membuat secangkir teh yang sangat sesuai dengan preferensi pribadi masing-masing orang,” jelas Martinelli lagi.
Jadi, Martinelli menegaskan bahwa jenis teh tertentu tidak menurunkan khasiat atau manfaatnya. Jika yang dipilih memang teh berkualitas tinggi, tidak peduli itu kantung atau tubruk.
"Saat ini ada banyak teh berkualitas tinggi dan campuran herbal yang dikemas dalam bentuk kantung teh, jadi mengonsumsi teh celup tidak boleh dianggap sebagai minum teh yang 'buruk'," pungkas Martinelli.
(Rizky Pradita Ananda)