Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Orang Punya Gigi Berlubang, Dokter: Akibat Konsumsi Gula yang Makin Tinggi

Syifa Fauziah , Jurnalis-Selasa, 12 September 2023 |16:29 WIB
Banyak Orang Punya Gigi Berlubang, Dokter: Akibat Konsumsi Gula yang Makin Tinggi
Sakit akibat gigi berlubang. (Foto: Absolute dental)
A
A
A

SELAMA ini gigi berlubang merupakan masalah yang sering dialami oleh masyarakat. Dokter Gigi Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc selaku Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia mengatakan, penyebab utama gigi berlubang yang banyak dialami oleh masyarakat karena konsumsi berbagai makanan dan minuman manis.

“Saat ini masyarakat Indonesia kian rentan mengalami gigi berlubang akibat konsumsi gula yang semakin tinggi,” ujar dr Ratu Mirah dalam webinar Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023, Selasa (12/9/2033).

 makanan manis

Pengetahuan masyarakat tentang risiko gula bagi kesehatan gigi dan mulut juga masih harus ditingkatkan. Dokter Ratu Mirah menjelaskan menurut data, pada tahun 2023 konsumsi gula per kapita diproyeksi meningkat hingga 9 persen dari 20191.

“Menurut survei menunjukkan bahwa 66% orang tua sebenarnya merasa khawatir akan kesehatan gigi dan mulut mereka karena asupan gula, namun di sisi lain 58% lainnya menganggap anak-anak boleh menerima asupan gula yang tinggi atau bahkan tidak mengetahui batas yang dianjurkan,” jelasnya.

 BACA JUGA:

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Usman Sumantri, MSc pun menjelaskan sisa makanan atau minuman manis pada gigi menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat. Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang.

“Sebuah studi menunjukkan, saat seseorang mengonsumsi 1-2 porsi minuman berpemanis setiap hari, maka risiko gigi berlubangnya meningkat hingga 31 persen,” jelasnya.

 BACA JUGA:

Dokter Usman mengakui bahwa kita sebagai masyarakat tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak. Namun dia memiliki tips agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga.

“Konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali,” bebernya.

Lebih lanjut dr Usman mengatakan faktanya, hanya 2,8 persen masyarakat yang menyikat gigi di waktu yang tepat. Kesadaran untuk berkunjung ke dokter gigi juga masih sangat rendah, dimana 95,5 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun.

“Artinya, kebiasaan menyikat gigi yang tepat masih perlu ditanamkan, disertai akses layanan kesehatan gigi dan mulut yang lebih merata, tutup dr Usman.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement